Bagaimana Cara Penularan Covid 19 ? Simak Penjelasan Berikut Ini!

Bagaimana Cara Penularan Covid 19

Pandemi Covid-19 masih belum berakhir, dan inilah saatnya bagi kita untuk tetap bisa menjaga protocol kesehatan agar tidak tertular virus yang sangat merugikan bagi tubuh ini. berbicara tentang Covid-19, tentunya hal yang paling penting untuk dimengerti adalah bagaimana cara penularan covid 19. Dengan Anda mengehtahui bagaimana penularannya, maka Anda juga pasti tahu bagaimana cara pencegahannya.

Program vaksin memang menjadi salah satu cara untuk negara kita ini bisa terbebas dari pandemi Corona. Namun, seperti yang Anda ketahui memang tidak bisa diremehkan jika memang Anda sudah di vaksin bisa semena-mena Anda sudah terbebas dari virus ini. Ingat! Imun tubuh masing-masing orang berbeda, jadi ada yang sudah di vaksin masih bisa tertular.

Yuk, kita simak saja bagaimana cara penularan covid 19 agar kita bisa tahu cara pencegahannya.

Penyebab Gejala COVID-19

Sebelum membahas lebih lanjut untuk penularan covid 19, tentu saja ada hal yang harus kamu ketahui, yaitu penyebab gejala dari Covid-19 ini. Dengan mengehtahui penyebab gejalanya, tentu ada acara yang bisa menyembuhkan dari gejala ini.

Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yakni kelompok virus yang menginfeksi sistem pernafasan. Pada beberapa besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernafasan ringan hingga sedang, seperti flu. Namun di beberapa kasus, virus ini juga dapat menyebabkan infeksi pernafasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Ada dugaan bahwa virus Corona mulanya ditularkan dari binatang ke manusia. Tetapi, kemudian dikenal bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.

Virus ini memang katanya, jika seseorang yang sudah bisa terbebas dari virus Corona di tubuhnya, maka akan masih bisa terasa bagaimana paru-paru terasa lebih berat untuk bisa bernafas daripada sebelumnya. Namun, jika seiring waktu memang akan terasa seperti normal kembali.

Faktor Risiko COVID-19

Dalam beberapa jurnal dan penelitian, terdapat beberapa faktor risiko yang ditimbulkan dari virus COVID-19 ini. 

COVID-19 dapat menyerang siapa saja, dan penyakit ini dapat menimbulkan gejala mulai dari yang ringan hingga yang sangat parah. Untuk beberapa penyakit lain yang disebabkan oleh virus pernapasan (seperti influenza), beberapa orang mungkin lebih mungkin menderita penyakit parah daripada yang lain karena mereka memiliki karakteristik atau kondisi medis yang meningkatkan risiko mereka. Ini biasanya disebut “faktor risiko.” Contohnya termasuk usia yang lebih tua atau memiliki kondisi medis tertentu yang mendasarinya.

Orang dengan imun rendah memang sangat rentan sekali jika tubuhnya termasuki virus ini, berbagai gejala dari yang biasa sampai yang berat memang bisa saja terjadi. Termasuk jika memiliki penyakit bawaan seperti asma, memang sangat berbahaya.

Gejala COVID-19

Sebenarnya. Ada gejala COVID-19 ini bisa dibedakan menjadi dua, yaitu gejala yang umum dan juga gejala yang mungkin sangat jarang jika orang yang tertular mengalaminya.

Gejala yang paling umum:

  • demam
  • batuk kering
  • kelelahan

Gejala yang kurang umum:

  • sakit dan nyeri
  • sakit tenggorokan
  • diare
  • konjungtivitis
  • sakit kepala
  • kehilangan rasa atau bau
  • ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau kaki

dan yang paling baru dari varian virus COVID-19 yaitu delta, rata-rata malah banyak yang mengeluhkan adanya kehilangan indra penciuman dan juga perasa yang membuat mencium bau apapun tidak berbau, lalu makan dan minum juga terasa sangat hambar atau bahkan merasa tidak ada rasanya.

Cara Penularan Covid-19

Sekarang saatnya untuk membahas bagaimana cara penularan covid 19. Penularannya yang sangat cepat dan juga tidak terlihat membuat virus ini memang sangat-sangat susah dihindari. Namun, tidak memungkinkan juga untuk menghindarinya jika menerapkan protocol kesehatan yang ketat jika memang diharuskan untuk berkerumun.

Berikut ini adalah beberapa point, bagaimana cara penularan covid 19.

Terjadi Interaksi dengan Banyak Orang

Hal yang sangat jelas adalah berinteraksi dengan banyak orang. Bayangkan saja, jika Anda berkerumun ditempat umum, tentunya Anda tidak tahu apakah masing-masing dari orang tersebut sehat semua atau tidak. Mungkin memang terlihat sehat, namun jika orang tersebut adalah OTG (Orang Tanpa Gejala)? Dan tidak menggunakan masker? Tentu saja ini adalah hal yang merugikan orang disekitarnya.

Maka dari itu, tentu hal yang sangat disarankan adalah mengurangi terlebih dahulu berinteraksi dengan banyak orang. Atau mungkin jika diharuskan untuk berinteraksi dengan banyak orang, Anda tetap menggunakan masker medis yang terpasang dengan baik dan juga benar, dan selalu cuci tangan jika memang setelah berinteraksi.

Tidak Menjaga Kebersihan Tangan

seperti yang sudah disinggung diatas, hal yang bisa menjadi penularan COVID-19 adalah kurangnya kesadaran untuk selalu mencuci tangan. Dengan Anda tidak memperhatikan kebersihan tangan, akan sangat mudah untuk Anda tertular dengan virus COVID-19. Mengapa?

Bayangkan saja setelah Anda menerima paket, tentu saja Anda tidak tahu bagaimana paket tersebut kebersihannya. Bisa saja kurir yang membawanya juga tidak memperhatikan kebersihan tangannya dan bisa saja juga terdapat virus COVID-19 di bungkus paket tersebut. Anda yang sudah menerimanya dan tidak mencuci tangan setelah memegangnya dan Anda mengelap hidung Anda dengan tangan, virus tersebut tentu akan masuk ke tubuh Anda.

Tidak Isolasi Diri Setelah Kembali dari Wilayah Pandemi

Ini merupakan yang bisa dirasakan sekarang dan dampaknya setelah lebaran. Sekarang ini terjadi lonjakan pasien COVID-19 dikarenakan pada saat mudik dilarang sementara, masih saja banyak orang yang membandel, padahal banyak penyekatan jalan. Orang-orang yang mudik dari wilayah pandemi termasuk zona merah tentunya tidak tahu apakah dia adalah carrier. Dan pada saat ia tiba di wilayah yang zona hijau, bisa saja orang disekitarnya tertular.

Maka dari itu, sangat penting untuk mengisolasi mandiri jika memang dengan terpaksa harus pulang ke rumah atau berpergian jika memang Anda berasal dari wilayah pandemi yang sangat buruk.

Kurangnya Pemahaman tentang Virus Corona Covid-19

Kurangnya pemahaman perihal pengertian, bahaya, dan penyebaran dari virus corona covid-19 menjadi salah satu hal yang harus disayangkan. Karena, bila seseorang mengetahui dan memahami informasi perihal virus corona hal yang demikian, karenanya setidaknya orang tersebut akan dapat melakukan perbuatan antisipasi untuk menangkal virus.

Memang, pemahaman tentang virus Corona ini tidak bisa 100% menyeluruh dipahami orang di negara ini. Namun, setidaknya Anda yang harus paham terlebih dahulu virus ini mengapa sangat berbahaya dan paham betul efeknya.

Tidak Menjaga Kebersihan Setelah Bepergian

Walaupun masyarakat diimbau supaya tetap berada di dalam rumah selama wabah virus corona, ada kalanya beberapa dari kita masih patut ke luar rumah untuk alasan mendesak tertentu. Misalnya, membeli bahan makanan atau obat-obatan. Demikian pula bagi para pekerja yang masih patut bepergian ke luar rumah untuk tetap berprofesi. 

Oleh sebab itu, guna mencegah penyebaran virus corona di dalam rumah, setelah bepergian ada beberapa cara yang harus Anda lakukan, sepeti:

  1. Lepas sepatu di depan pintu rumah
  2. Menyemprotkan barang yang dibawa selama bepergian dengan disinfektan
  3. Cuci tangan dan kaki sebelu masuk rumah
  4. Ganti pakaian, pakaian yang digunakan setelah keluar rumah langsung dicuci
  5. Lebih baik langsung mandi sebelum beristirahat

Tidak Menerapkan Etika Batuk dan Bersin

Banyaknya orang yang masih tidak menerapkan cara batuk dan bersin dengan benar adalah salah satu penularan COVID-19 dengan mudah. Mengapa? Ini bisa jadi orang yang batuk tersebut sudah terinfeksi dengan virus COVID-19 namun masih belum bergejala. Baik itu orang lain atau Anda sendiri, pahami etika batuk dan bersin dengan benar.

Etika batuk/bersin yang benar:

  1. Tutup hidung dan mulut saat batuk/bersin dengan tisu atau lengan baju dalam. Hal ini agar virus tidak menyebar ke udara dan menular ke orang lain.
  2. Segera buang tisu yang telah dipakai ke tempat sampah.
  3. Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol.
  4. Gunakan masker. 

Kontak dengan Benda yang Sering Tersentuh

Gangang pintu, pegangan pada tangga, tombol pada lift, meja pada tempat makan, merupakan berbagai benda yang sering sekali disentuh oleh banyak orang. Kita tidak tahu bahwa orang sebelumnya yang memegang benda tersebut terdapat virus COVID-19 ditangannya.

Maka dari itu, cuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun atau menggunakan disinfektan setelah menyentuhnya.

Penanganan Pasien Covid-19 Sesuai dengan Tingkat Gejalanya

Jika Anda atau keluarga Anda terinfeksi oleh virus COVID-19, jangan panik! Kenali gejalanya terlebih dahulu sebelum bertindak. Gejala yang berbeda juga memerlukan penanganan yang berbeda juga.

Pasien Tanpa Gejala

Pasien tanpa gejala atau OTG cukup untuk isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat seperti rumah sakit darurat.

Isolasi minimal 10 hari sejak di diagnosis. Setelah isolasi 10 hari, maka pasien dinyatakan selesai isolasi.

Selama isolasi, tentunya banyak makan makanan yang bergizi dan juga beristirahat dengan cukup. Lakukan olahraga dan selalu berjemur di pagi hari.

Pasien Gejala Ringan

Pasien dengan gejala ringan juga disarankan untuk isolasi mandiri atau terpusat, waktu selama isolasi juga masih sama yaitu 10 hari dan juga makan makanan yang bergizi serta olahraga ringan setiap pagi.

Namun, ada tambahan juga. Bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri, selain memenuhi syarat klinis, juga harus memperhatikan syarat rumah dan proses terapi. Obat-obatan harus berdasarkan resep dokter.

Pasien Bergejala Sedang

Pasien dengan gejala sedang yaitu apabila mulai merasakan gejala sesak napas sehingga harus dirujuk ke rumah sakit dan melakukan swab test

Berikut yang harus dilakukan pasien Covid-19 dengan gejala sedang: 

  • Pasien mesti melakukan isolasi di rumah sakit rujukan atau rumah sakit daruat selama 14 hari 
  • Vitamin C diberikan 200-400 mg per 8 jam dalam 100 cc NaCl 0,9 persen habis dalam 1 jam secara Intravena (IV) selama perawatan 
  • Pasien diberi obat Klorokuin fosfat sebanyak 2 x 500 mg per hari untuk 5 hari atau Hidroksiklorokuin dosis 1 x 400 mg per hari untuk 5 hari 
  • Pasien diberi obat Azitromisin sebanyak 1 x 500 mg per hari untuk 5-7 hari dengan alternatif obat Levofloxacin 750 mg per 24 jam per intravena atau oral untuk 5-7 hari Pasien diberi antivirus berupa Oseltamivir sebanyak 2 x 75 mg atau Favipiravir (Avigan) loading dose 2 x 1.600 mg pada hari ke-1 dan selanjutnya 2 x 600 mg pada hari ke 2-5
  • Pasien diberi simtomatis (Parasetamol dan lain-lain)

Pasien Bergejala Berat

Pasien dengan gejala yang berat yakni mereka yang menderita beberapa kondisi, seperti ISPA berat, pneumonia, distress pernapasan, hipoksemia, atau syok. Diharapkan untuk pasien tersebut menjalankan swab test untuk mengetahui penanganan yang tepat.

Berikut ini adalah penanganan untuk pasien COVID-19 dengan gejala yang berat:

  • Isolasi di ruang isolasi Rumah Sakit Rujukan 
  • Diberikan obat-obatan rejimen Covid-19, seperti Klorokuin fosfat 2 x 500 mg per hari pada hari ke 1-3 dan dilanjutkan 2 x 250 mg pada hari ke 4-10. Pasien juga bisa diberikan obat Hidroksiklorokuin dosis 1 x 400 mg per hari untuk 5 hari, Azitromisin 1 x 500 mg per hari untuk 3 hari 
  • Pasien diberi Antivirus, sepeti Oseltamivir sebanyak 2 x 75 mg per hari atau Favipiravir (Avigan) loading dose 2 x 1.600 mg per hari pada hari ke-1 dan selanjutnya 2 x 600 mg pada hari ke 2-5 Vitamin C diberikan secara Intravena (IV) selama perawatan 
  • Diberikan obat suportif lainnya Pengobatan komorbid yang ada Monitor yang ketat agar tidak jatuh ke gagal napas yang memerlukan ventilator mekanik